Memerah ASI
Memerah ASi
Sesi ini akan mempelajari cara memerah ASI secara efektif. Memerah ASI sangat menolong dalam beberapa situasi. Kesulitan bisa timbul, tapi itu seringkali karena tekniknya keliru. Para ibu membutuhkan dukungan dari keluarga dan teman-teman mereka. Banyak ibu mampu memerah sejumlah besar ASI dengan teknik yang agak asing. Jika tekniknya cocok bagi ibu itu sendiri, biarkan ia melanjutkan cara tersebut. Tapi jika ibu mengalami kesulitan memerah ASI dalam jumlah cukup, ajarkan ia teknik yang lebih efektif.Memerah ASI berguna untuk:
- Mengurangi bengkak
- Mengurangi sumbatan atau stasis ASI
- Membantu bayi melekat pada payudara yang penuh
- Memberi minuman bayi berat badan-lahir-rendah yang tidak bisa menyusu
- Memberi minum bayi sakit, yang tidak dapat menyusu dengan cukup
- Memberi minum bayi yang mengalami kesulitan dalam koordinasi menyusu
- Memberi minum bayi sementara ia belajar mengisap dari puting yang terbenam
- Memberi minum bayi yang 'menolak' menyusu, sementara ia belajar menyukai kegiatan menysu
- Mempertahankan pasokan ASI ketika ibu dan bayinya sakit
- Meninggalkan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja
- Menjaga produksi ASI, menjaga kesehatan payudara dan mencegah ASI menetes sewaktu ibu jauh dari bayinya
- Memerah ASI langsung ke mulut bayi
- Mencegah puting dan areola menjadi kering atau lecet
- Memerah ASI dan mempasteruisasi ASI dari ibu yang terinfeksi HIV
Cara Merangsang Refleks Oksitosin
Bantu ibu secara psikologis:
- Bangkitkan rasa percaya dirinya
- Cobalah mengurangi sumber-sumber nyeri dan kecemasannya sebelum memerah
- Bantu ia membangun pikiran dan perasaan positif tentang bayinya.
Bantu ibu secara praktis. Bantu atau sarankan ia untuk:
- Duduk tenang dan sendirian atau dengan teman yang mendukung. Beberapa ibu dapat memerah dengan mudah dalam kelompok ibu-ibu lain yang juga memerah ASi, misalnya para ibu dan unit neonatus.
- Menggendong bayi dengan kontak kulit jika memungkinkan. Ia dapat menggendong bayi di pengkuannya sambil memerah. Jika ini tidak memungkinkan, ia bisa memandangi bayinya. Kadang hanya dengan menatap foto bayinya pun bisa membantu.
- Minum-minuman hangat yang menenangkan. Minuman sebaiknya bukan kopi, ataupun yang mengandung alkohol, ini akan membuat bayi rewel.
- Menghangatkan payudaranya. Sebagai contoh, ia dapat menempelkan kompres hangat, atau air hangat, atau mandi pancuran air hangat.
- Merangsang puting susunya.Ia dapat menarik dan memutar putingnya secara perlahan dengan jari-jarinya.
- Memijat atau mengurut payudara nya dengan ringan. Beberapa ibu merasa tertolong dengan kepalan tangan memijat mengelilingi ke arah areola dan puting
- Meminta seorang (sangat dianjurkan suami/ayah bayi) menolong memijat pungggungnya. Ibu duduk, bersandar ke depan, melipat lengan di atas meja di depannya, dan meletakkan kepala di atas lengannya. Payudara tergantung lepas, tanpa pakaian. Ayah bayi memijat di sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu. menggunakan dua kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk kedepan. tekan kuat-kuat membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jarinya. Pada saat bersamaan, ia menggosok ke arah bawah pada kedua sisi tulang belakang, dari leher ke arah tulang belikat, selam 2 atau 3 menit.
Memerah ASI dengan tangan:
- Memerah dengan tangan adalah cara paling baik untuk memerah ASI. Cara ini tidak memerlukan peralatan, jadi seorang ibu dapat melakukannya di mana saja, dan kapan saja.
- Memerah mudah dilakukan jika payudara dalam keadaan lunak. Akan lebih sulit jika payudara sedang bengkak dan neyri. Jadi ajarkan ibu cara memerah ASI di hari pertama atau kedua setelah persalinan. Jangan mengganggu sampai hari ketiga, saat payudara penuh.
- Butir penting: seorang ibu hendaknya memerah ASI sendiri. Payudara gampang sakit bila orang lain mencoba melakukannya. Jika mengajari ibu cara memerah, tunjukkan kepadanya dengan tubuh kita sendiri sebisa mungkin, sementara ia menirukan. Kita dapat menggunakan model payudara bila perlu.
- Jika perlu menyentuh payudara untuk menunjukan dengan tepat di mana ia harus memerah payudaranya, lakukan dengan sangat lembut dan hati-hati jangan menyentuh dengan cara tidak wajar. Letakan jarinya pada posisi di mana seharusnya memerah, letakan jari kita di atasnya untuk menunjukan cara menekan.
Cara menyiapkan wadah untuk ASI perah (ASPER)
- Pilihlah sebuah cangkir, gelas, botol atau kendi bermulut lebar.
- Cucilah cangkir tersebut dengan sabun dan air. (ia bisa melakukan sehari sebelumnya)
- Tuangkan air mendidih kedalam cangkir tersebut, dan biarkan beberapa menit. Air mendidih akan membunuh sebagian besar bakteri.
- Bila telah siap memerah ASI, tuangkan air dari cangkir tersebut.
Cara Memerah ASI Dengan Tangan
Ajarkan ibu melakukannya dengan sendri, Jangan memerhkan ASI nya. Sentuhlah ibu hnaya untuk menunjukan apa yang harus dilakukan dengan lembut.
Siapkan wadah bermulut lebar yang bersih dan kering untuk memerah ASI,
Mintalah ibu untuk:
Mintalah ibu untuk:
- Mencuci tangan dengan seksama menggunakan sabun dan air setiap sebelum mulai memerah.
- Ibu hanya perlu membersihkan payudara sekali sehari. Sering membersihkan payudara, terutama dengan sabun, akan membuat daerah sensitif di areola menjadi kering, meningkatkan kemungkinan retakan pada payudara.
- Membuat dirinya nyaman, ibu dapat berdiri atau duduk
- Pegang tempat penyimpanan dibawah puting dan areola, dengan tangan ibu yang lain
- Meletakan ibu jarinya pada payudara, dekat tepian areola, dan jari telunjuk pada payudara di bawah puting dan areola, bersebrangan dengan ibu jari. Ia menopang payudara dengan jari-jari lainnya
- Menekan dan melepas jaringan payudara antara jempol dan jari telunjuk untuk beberapa saat. Kadang ibu dapat merasakan melebarnya duktus yang terisi oleh ASI
- Jika ASI tidak keluar ibu dapat memposisikan kembali jempol dan telunjuk lebih dekat dengan puting atau menjauh hingga dapat mengalirkan ASI. Kemudian tekan dan lepas payudara seperti sebelumnya
- Menekan dan melepaskan payudara dari segala arah mengelilingi payudara, tetap pertahankan jaraknya dari puting
- Memerah dari satu payudara hingga alirannya melambat dan ASI hanya menetes. Ini sekitar 2-5 menit. Lalu memerah dari payudara yang lain hingga hanya menetes.
- Bergantian sampai 5-6kali, sekitar 20-30 menit.
- Berhenti memerah bila ASI tidak mengalir lagi
- Bila ibu mengeluarkan kolostrum di hari pertama dan kedua, tampung dalam alat suntik 2 atau 5ml. Penolong dapat melakukan ini. Ini untuk mencegah terbuangnya ASI, yang dapat terjadi bila ASI yang sedikit di simpan dalam wadah yang besar.
- Beberapa Ibu menemukan dengan menekan lembut menuju dan keluar ke arah dinding dada sambil menekan payudara membantu meningkatkan aliran ASI.
Hindari hal-hal berikut:
- Hindari memencet puting - ini akan menghambat aliran ASI
- Hindari meluncurkan jari-jari pada payudara - gesekan akan melukai payudara.
Seberapa sering ibu memerah ASI-nya?
-Untuk memantapkan kegiatan menyusui, untuk memberi ASI kepada bayi berat badan-lahir-rendah atau bayi sakit:
- Ibu sebaiknya mulai memerah pada hari pertama, bila mungkin dalam 6jam setelah persalinan. Pada awalnya mungkin ibu hanya dapat memerah beberpa tetes kolostrum, tapi ini membantu memulai produksi ASI, sama seperti menyusunya bayi segera setelah persalinan membantu memulai produksi ASI.
- Ibu harus sebanyak ia bisa dan sesering bayi ingin menyusu. Sebaiknya minimal tiap 3 jam, termasuk di malam hari. Bila ibu hanya memerah beberapa kali, atau bila ada interval yang lama di antara waktu-waktu memerah, ia mungkin tidak akan mampu memproduksi cukup ASI.
-Untuk menjaga pasokan ASI agar bisa diberikan kepada bayi sakti: Ibu harus memerah sekurangnya tiap 3 jam.
-Untuk meningkatkan suplai ASi, jika tampak menurun setelah beberapa minggu: Perahlah sangat sering selama beberapa hari (tiap 1/2-1 jam), dan sekurangnya tiap 3 jam pada malam hari
-Untuk meninggalkan ASI untuk bayi selam ibu pergi bekerja: perahlah sebanyak mungkin ASI di tempat kerja guna menjaga pasokan ASI-nya, menjaga kesehatan payudara dan mencegah ASI menetes. Ibu sebaiknya memerah minimal dua kali selama bekerja, atau tiap 3 jam bila memungkinkan.
-Untuk mengurangi gejala-gejala, seperti payudara bengkak, atau merembas di tempat kerja: Perahlah hanya sebanyak yang dibutuhkan supaya nyaman.
-Untuk menjaga agar puting tetep sehat: Perah beberapa tetes ASI untuk dioleskan pada puting susu setelah mandi.
Cara Menyimpan ASI Perah
- Gunakan wadah yang tersedia, seperti pelastik bersih atau toples kaca dengan tutup yang erat, dan sebuah lemari es bila mungkin. Untuk penyimpanan jangka panjang, 10 atau lebih wadah akan diperlukan.
- Simpan ASI perah dalam wadah, ditutup, dan simpan di tempat yang sedingin mungkin. Jumlah ASI perah yang disimpan sebaiknya disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan bayi untuk satu kali minum
- Jika jumlah ASI perah-nya sedikit, tambahkan pada wadah yang sama dalam 1 hari, tidak setelahnya.
- Jika tidak ada lemari es. ASI perah dapat disimpan pada suhu ruangan, meskipun dalam iklim panas, untuk 6 jam
- Jika ada lemari es, simpan ASI perah dalam lemari es bawah, hingga 5 hari atau dalam freezer untuk 3 bulan.
- Sebelum digunakan, cairkan ASI perah beku di lemar es bawah, atau pada suhu ruangan. Hangatkan ASI dengan menyimpan dalam wadah berisi air pada suhu tangan.
- Gunakan ASI yang sudah mencair dalam jangka 2 jam (atau beri pada anak yang lebih besar atau buang.
Pompa Payudara
Jika payudara bengkak dan nyeri, kadang sulit memerah dengan tangan. Akan menolong jika memerah dengan pompa. Pompa lebih mudah digunakan bila payudara penuh. Sebaiknya, tidak terlalu mudah bila payudara dalam keadaan lembek
"Pompa pentolan karet" paling banyak ditemukan, tapi penggunaannya terbatas dan tidak efisien. Pompa ini bermanfaat hanya untuk mengurangi pembengkakan. Saat pemerah ASI dengan tangan sulit dilakukan. Itulah sebabnya pompa ini sering disebut 'penyembuh payudara'.
Pompa ini sukar dibersihkan dengan baik. ASI mungkin terkumpul dalam pentolan karet dan sulit membersihkannya. ASI yang terkumpul di sana sering terkontaminasi. Pompa ini sangat tidak efisien, terutama bila payudara lembek. Pompa ini tidak cocok untuk mengumpulkan ASI untuk bayi.
Ada banyak jenis pompa payudara yang dioprasikan dengan tangan. Pompa ini efesien dan berguna dalam keadaan tak ada aliran listrik, atau bila perlu dibawa kemana-mana atau saat berpergian. Pilihlah salah satu yang tersedia di lingkungan sekitar dan demonstrasikan pada peserta. Pastikan pompa disertai cara penggunaan, pelajari dan praktekan sehingga kita tahu cara mendemonstrasikan nya.
Kita harus mengenal setiap bagian pompa yang perlu dibersihkan dan diseteril setiap kali digunakan dan bagaimana menyusunnya kembali.
Pompa elektrik biasanya digunakan di rumah sakit dan dapat dibeli atau disewakan ke rumah. Beberapa ibu lebih memilih menggunakan pompa elektrik dibandingkan manual atau dengan tangan. Mereka merasa pompa elektrik lebih efisien dan, mengeluarkan lebih banyak ASI dari pada menggunakan tangan. Beberapa ibu merasa memerah ASI dengan tangan lebih menyenangkan dan cukup efektif.
Ringkasan
- Memerah dengan tangan adalah cara paling baik untuk memerah ASI. Cara ini lebih sedikit kemungkinannya untuk menularkan infeksi, dan dapat dilakukan tiap wanita kapan saja.
- Penting bagi semua ibu untuk belajar memerah ASi dengan tangan, dan tidak menganggap pompa suatu kebutuhan.
0 komentar:
Posting Komentar